3.22.2010

Misteri Kehidupan


Hidup itu adalah misteri.
Kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok.
Pada siapa hati ini akan berlabuh,
Akan jadi apa kita,
Dokter, arsitek, insinyur,
menteri, presiden, atau pedagang keliling?

Tidak ada manusia yang tahu.
Sekalipun kau bertanya pada wanita yang melahirkanmu.
Ia akan menggeleng tidak tahu.

Tapi, bukan berarti ia tidak mau tahu.
Wanita itu dan juga pria yang membesarkanmu,
Mungkin menggeleng dan berkata,
“Kami tidak tahu engkau akan jadi apa, Nak.”

“Tapi kau harus bahagia apapun kau nanti.
Seperti kami yang selalu bahagia
dan menerima seperti apapun engkau.”

***

Ini beberapa bulan yang lalu, ketika saya mengikuti sebuah seleksi yang cukup bergengsi,
, mereka dengan keras melarang saya. Tapi dengan segala usaha, saya mendapat dukungan dari Ayah dan berhasil lulus dalam seleksi itu.
Dimana ibu saya?
Dia tidak mendukung saya.

Apa saya harus tetap menyelesaikan seleksi itu sedang orang yang paling saya hormati dan saya cintai, IBU tidak mendukung saya sepenuhnya.
Apa bisa saya berdiri tanpa ridha Ibu?
Berjalan tanpa wanita yang namanya saya sebut, saat saya pertamakali bisa berbicara?
Apa bisa saya berlari tanpa doa dari wanita yang telah melawan kematian
hanya untuk melahirkan saya?

Agama saya mengajarkan bahwa,
“surga berada di bawah kedua telapak kaki Ibu.”
Dan ridho Allah terletak pada ridho orang tua.

Bu....Apa Ibu tidak tahu, apa Ibu tidak sadar, ini kan untuk masa depanku.
Kalau aku berhasil, kan Ibu juga yang senang.

Tapi sampai pada detik terakhir, saya tidak menyelesaikan seleksi itu.


***

Itu beberapa bulan yang lalu, teman-teman. Sekarang saya telah berbesar hati menerima semuanya. Apapun itu.

Sambil mencium kening Ibu saat beliau tidur, saya berterima kasih.
Meskipun saya belum tahu sampai saat teman-teman membaca ini pun,
Saya masih belum tahu,

Kenapa Ibu tidak membolehkan saya mengikuti pertukaran pelajar?

Yang saya yakini, Allah punya rencana sendiri :)
Dan feeling seorang Ibu kepada ananknya adalah kuat, sangat kuat.

Seperti kata Dr. Ibrahim Elfiky dalam bukunya yang saya baca, yang berjudul ‘Terapi Berpikir Positif’

Kadangkala Allah menutup pintu yang ada di depan kita,
Tapi Dia membuka pintu lain yang lebih baik.
Namun, kebanyakan manusia menyia-nyiakan waktu,
Konsentrasi, dan tenaga untuk
Memandang pintu yang tertutup
Daripada menyambut
Pintu impian yang terbuka di hadapannya.




SHARE:

3.21.2010

Puisi Campur Sari (nita ines dita sacha radhita)



Puisi ini dibuat oleh sekumpulan seniman yang sedang menanti sebuah kepastian di sebuah warung makan dipinggir jalan raya kalimalang.
Sebutlah:
1. Nuraini Yuwanita Wakan (itu saya, hahaha)
2. Inesa Purnama sari
3. Dita Hidayati
4. Sacha Mauludianita Octafira
5. Radhita Chairani

Cerita ini berawal ketika secara mendadak terlintas pikiran di benak Ines untuk membentuk puisi bersama setelah ia membaca puisi di blog sobat Katon. (bisa di cek di www.katoner.blogspot.com)

Puisi ini dibuat secara random, secara berganti-gantian setiap barisnya.
Oke tidak perlu mengulur waktu,
Jreng-jreng-jreng inilah

Puisi Masterpiece kami:

Menanti Sebuah Kepastian yang Tak Pasti

22 Maret 2010
kami duduk di sofa cokelat ini
di siang teerik tak terkira. Uh!
nguing- nguing
terdengar suara ambulans dari pertigaan jalan
Siapa yang peduli

Cahaya lampu kuning menemani kami berlima
demi tugs kedubes dari pak Shobi
Haus
Lapar
Duit?
tak ada

Perih
Perutku meronta ronta
serat tenggorokanku
menyayat nyayat

Bermenit-menit berlalu
minuman kami pun habis

Kalaupun bisa akan kukejar
Hanya menanti jawaban yang tak pasti

Bermain laptop
melihat blog
Betapa asyiknya
Bagaimana pulang nanti?
Duit!
Betapa berharganya kamu

Pikiranku jadi kosong
Akhirnya, aku sampai
pada sebuah persimpangan



Begitulah puisi kami
Kurang lebihnya mohon maaf
Wassalamu alaikum wr.wb




SHARE:

Misteri Kehidupan


Hidup itu adalah misteri.












Kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok.
Pada siapa hati ini akan berlabuh,
Akan jadi apa kita,
Dokter, arsitek, insinyur,
menteri, presiden, atau pedagang keliling?
Tidak ada manusia yang tahu.
Sekalipun kau bertanya pada wanita yang melahirkanmu.
Ia akan menggeleng tidak tahu.

Tapi, bukan berarti ia tidak mau tahu.
Wanita itu dan juga pria yang membesarkanmu,
Mungkin menggeleng dan berkata,
“Kami tidak tahu engkau akan jadi apa, Nak.”

“Tapi kau harus bahagia apapun kau nanti.
Seperti kami yang selalu bahagia
dan menerima seperti apapun engkau.”

***

Ini beberapa bulan yang lalu, ketika saya mengikuti sebuah seleksi yang cukup bergengsi,
, mereka dengan keras melarang saya. Tapi dengan segala usaha, saya mendapat dukungan dari Ayah dan berhasil lulus dalam seleksi itu.
Dimana ibu saya?
Dia tidak mendukung saya.

Apa saya harus tetap menyelesaikan seleksi itu sedang orang yang paling saya hormati dan saya cintai, IBU tidak mendukung saya sepenuhnya.
Apa bisa saya berdiri tanpa ridha Ibu?
Berjalan tanpa wanita yang namanya saya sebut, saat saya pertamakali bisa berbicara?
Apa bisa saya berlari tanpa doa dari wanita yang telah melawan kematian
hanya untuk melahirkan saya?

Agama saya mengajarkan bahwa,
“surga berada di bawah kedua telapak kaki Ibu.”
Dan ridho Allah terletak pada ridho orang tua.

Bu....Apa Ibu tidak tahu, apa Ibu tidak sadar, ini kan untuk masa depanku.
Kalau aku berhasil, kan Ibu juga yang senang.

Tapi sampai pada detik terakhir, saya tidak menyelesaikan seleksi itu.

***

Itu beberapa bulan yang lalu, teman-teman. Sekarang saya telah berbesar hati menerima semuanya. Apapun itu.

Sambil mencium kening Ibu saat beliau tidur, saya berterima kasih.
Meskipun saya belum tahu sampai saat teman-teman membaca ini pun,
Saya masih belum tahu,

Kenapa Ibu tidak membolehkan saya mengikuti pertukaran pelajar?

Yang saya yakini, Allah punya rencana sendiri :)
Dan feeling seorang Ibu kepada ananknya adalah kuat, sangat kuat.




Seperti kata Dr. Ibrahim Elfiky dalam bukunya yang saya baca, yang berjudul ‘Terapi Berpikir Positif’Kadangkala Allah menutup pintu yang ada di depan kita,
Tapi Dia membuka pintu lain yang lebih baik.
Namun, kebanyakan manusia menyia-nyiakan waktu,
Konsentrasi, dan tenaga untuk
Memandang pintu yang tertutup
Daripada menyambut
Pintu impian yang terbuka di hadapannya.











SHARE:

3.12.2010

Kalau Dunia Bangga, Maka Banggalah Indonesia


Hai, pemuda Indonesia! Apa sih yang membuat kamu bangga sama Indonesia?
Budaya? Musik dan tarinya?
Makanannya?
Bahasanya?
Atau kamu malah enggak tahu sama sekali apa yang bisa membuat kamu bangga pada Tanah Airmu sendiri?
Teman, banyak sekali yang bisa kita banggakan dari Indonesia. Mulai dari sejarah, budaya, bahasa, makanan hingga prestasi luar biasa yang ditorehkan saudara-saudara kita, putra-putri bangsa!
Tanpa kita sadari ada orang-orang hebat dan terkenal di luar sana yang kagum dengan Indonesia. Kok bisa?
Bisa dong! Tidak percaya?
Ini beberapa buktinya!



Musisi dunia, Paman Leona Lewis mengaku kalau instrumen gamelan itu oke banget untuk dijadikan salah satu komposisi musiknya dalam lagu
I see You yang menjadi salah satu soundtrack film AVATAR. “A lot of the percussion for AVATAR is gamelan, INDONESIAN music. It’s very pretty fusion of different worlds that gives the place itself a quality that is magical.” Tuh kan....



Yang membanggakan lagi nih dari dunia musik adalah Kak Shandy Sandoro. Orang Asia pertama yang berhasil menjuarai ajang International Contest of Young Pop Singers New Wave 2009 di Jurmala, Latvia. Kak Shandy mengalahkan 16 finalis lain yang berasal dari 12 negara di dunia. Ini berarti para juri dan masyarakat luar mengakui kemampuan Putra Indonesia yang satu ini, hingga menjadi idola baru di Jerman.
Wow a new superstar from Indonesia!

Masih ingat Denias si anak Papua yang manis dan gigih belajar?
Ya!
Denias dalam Film Denias Senandung di atas Awan yang menampilkan keindahan alam Papua ini, sempat masuk nominasi Piala Oscar dalam 80th Academy Award Best Foreign Film. Ajang Film bergengsi dunia itu lho!
Film yang disutradarai oleh John D’Rantau ini sebelumnya meraih Film Feature Anak-anak Terbaik dalam sebuah penghargaan tertinggi bagi insan perfilman di Asia Pasifik dalam Asian Pasific Screen Award 2007.
Riri Riza melalui film Three Days to Forever-nya juga mendapat Best Movie dalam London Movie Festival 2007.
Prestasi hebat untuk dunia perfilman Indonesia karya anak bangsa!



Di dunia teater, Indonesia melalui Teater Tanah Air yang dipimpin Om Jose Rizal Manua meraih medali emas pada 9th World Festival of Children’s Theatre di Lingen, Jerman dan medali emas untuk lakon yang berjudul Spectacle PEACE a Visual Theatre Performance di tahun 2008 pada 10th World Festival of Children’s Theatre di Moskow-Rusia.
Dua tahun berturut-turut!
Hebatnya lagi nih di tahun yang sama, Om Jose dan anak-anak Teater Tanah Air mendapat kehormatan untuk tampil di kantor pusat PBB di Jenewa, Swiss. Dunia menonton mereka!

Kalau dulu kita kenal nama-nama seperti Affandi, Imam Basuki dan pelukis senior lainnya, sekarang Indonesia punya nama baru yaitu Ella Wijt, pelukis muda yang terkenal dengan sebutan ‘pelukis stroberi’. Berkat lukisan-lukisannya yang unik ini, ia mendapat beasiswa untuk berkuliah di School of Art Institute Chicago, US. Sekolah seni terkemuka di negeri Paman Sam. Baru- baru ini, Ella melukis ratusan stoberi kecil-kecil dalam satu canvas yang membentuk wajah orang nomor satu di Amerika, yaitu Barack Obama. Kreatif bukan?

Teman-teman, orang tua kita mungkin pernah menceritakan nama-nama ini kepada kita. Sebutlah Rudi Hartono Kurniawan, Liem Swie King, Christian Hadinata, Susi Susanti, Wongso Suseno atau Utut Adianto sang maestro catur.

Nah, kita juga punya nama-nama baru lho buat diceritakan ke anak-anak kita nanti. Ada Bang Chrisjon yang dianugerahi gelar “Super Champion” tinju kelas bulu versi WBA setelah 10 kali mempertahankan sabuk juara secara berturut-turut tanpa putus sejak 2003.

Ada juga nih Rio Haryanto. Pembalap muda nasional yang berusia 16 tahun. Rio kini menjuarai kejuaraan balap mobil Formula BMW Pacific 2009. Prestasi terbaik pembalap kelahiran Solo ini antara lain menjadi juara termuda se-Asia Pasifik dan peringkat ketiga dunia kejuaraan Formula Asia 2.0

Kaum cewek juga enggak kalah hebat, ada Irene Kharisma Sukandar sebagai pecatur Indonesia pertama yang berhasil menyandang gelar Grand Master International Wanita (GMIW) terhitung sejak Desember 2008.
Ssst.....
Irene yang akrab disapa Iren ini, pada bulan Maret 2010 nanti genap berusia 18 tahun lho!

Teman-teman, melihat semua prestasi Indonesia tersebut, pernah enggak bertanya-tanya dalam hati, gimana sih komentar dunia yang sebenarnya kalau melihat Indonesia sukses?

Ini nih, kesan yang tak terlupakan dari Olimpiade Fisika Dunia ke-37 di Singapore tahun 2006.
Waktu upacara pembagian medali perunggu, tidak ada satu pun siswa Indonesia yang disebutkan. Para Duta Besar (Dubes) bertanya pada Dubes kita yang kalau diterjemahkan seperti ini, “Kok enggak ada siswa Indonesianya?”
Dubes kita hanya tersenyum sambil menyalami Dubes yang siswanya mendapat medali perunggu.
Ketika medali perak disebut, muncullah seorang anak kecil yang masih duduk dibangku SMP, dengan peci sambil mengibarkan bendera kecil, namanya Muhammad Firmansyah Karim dari Indonesia.
Dubes negara lain pun kelihatan bingung. Mungkin mereka berpikir, “enggak salah nih.....”
Lagi-lagi negara sahabat kaget luarrr biasa!
4 anak Indonesia maju untuk dikalungkan medali emas. Berpeci hitam dengan jas hitam, gagah sekali.



Tidak sampai disitu saja, teman-teman!
Ketika diumumkan “The Champion of the International Physics Olympiade XXVII is.........”
“Jonatahan Pradana Mailoa!”
Semua orang Indonesia bersorak. Tepuk tangan menggema dipenuhi rasa haru dan bangga. Hingga tak kuasa menahan air mata.

Orang Kazakhtan memeluk erat dan berkata, “Wonderful Job..”
Orang Malaysia menyalami dan berkata, “You did a great job...”
Orang Taiwan bilang, “Now is your turn...”
Orang Filipina bilang, “Amazing...”
Orang Israel bergumam, “Excellent work..”
Orang Portugal berseru, “Portugal is great in Soccer but has to learn Physics from Indonesia!”
Orang Nigeria bertanya, “Could you come to Nigeria to train our student too?”
Orang Australia bilang, “Great..”
Orang Belanda bilang, “You did it”
Orang Rusia mengacungkan kedua jempol, dan
Orang Iran memeluk sambil berkata, “Great Wonderful..”
86 negara mengucapkan selamat kepada Indonesia.
Kepada Indonesia, negara kita tercinta.

Para Pemuda Indonesia tersebut telah membuktikan bahwa Indonesia adalah bangsa yang berpotensi dan bangsa yang cerdas.
“I’m proud for them, doesn’t mean I’m proud to be Indonesian because of this. No, just because other Indonesians are smart .” ujar seorang teman dalam suatu forum diskusi Asia.
Kalau dunia saja bangga kepada Indonesia, kenapa kita tidak?
Ayo teman-teman, tunjukkan semangat kita, teruslah berprestasi dan buktikan pada dunia bahwa kita bangga sebagai bangsa Indonesia!




Yunan, Nita


SHARE:

Roda Kehidupan & Kertas Ujian


Pernahkah kalian ingin berteriak di tepi jurang?
Atau di tepi laut, eh tepi pantai?
Yaaa.. apapun deh.

“Hidup itu seperti roda yang berputar, kawan.
Kadang di atas, kadang di bawah.”

Tapi bagaimana dengan roda yang bergerak dengan kecepatan sudut 40 rad/s, yang memiliki momen inersia 4 kgm2 dengan sebuah momen gaya 50 Nm. Berapa sudut putaran yang ditempuh setelah 6 sekon?

a. 225 radian
b. 240 radian
c. 315 radian
d. 465 radian
e. 3053 radian

Yaa kurang lebih seperti itulah yang rasanya membuat

saya ingin berteriak.
Itu hanyalah sebuah soal fisika pilihan berganda, teman-teman.
Lantas, apakah soal-soal seperti itu yang membuat saya ingin berteriak?

Bukan.

Meskipun belum tentu saya dapat menjawab soal itu, tapi bukan soal fisika dinamika rotasi yang sampai senang hati membuat saya ingin berteriak. Sekali lagi bukan.

Tapi masalah yang saya ataupun teman-teman hadapi saat ini, bisa saya ibaratkan seperti soal fisika pilihan berganda di atas.

Hidup itu ibarat selembar kertas putih. Selembar kertas soal ujian tengah semester yang baru saya lewati.
Di dalam selembar kertas putih itu terdapat soal-soal yang berjumlah puluhan. Seperti masalah dalam hidup kita ini.
Yang butuh penyelesaian.

Ketika kita tidak menemukan jawaban dari soal fisika, kimia, atau apapun. Ketika nilai yang kita temukan tidak terdapat dalam pilihan, kita akan menggunakan perasaan kita. Menebak-nebak.
Tang-ting-tung sampai yang paling kuno: menghitung kancing.
Sekalipun kita menyontek atau bertanya pada teman, kita sendiri lah yang akan memutuskan,
Lingkaran manakah yang akan kita hitamkan.

Masalah dalam hidup ini,
ketika tidak bisa lagi kita selesaikan dengan logika,
Kita akan berlari pada hati. Pada perasaan.

Mau hati yang bersih (percaya pada jawaban sendiri) atau hati yang kotor (mengambil jawaban teman lalu berpikir lagi), soal itu harus kita jawab atau kita mau menanggung malu karena remedial?

Ketika kita mengalami stuck (kebuntuan), kita memilih satu jawaban yang kita anggap “ah...udahlah ini aja.”
Ternyata setalah membuka buku atau bertanya kepada teman yang pintar, jawaban kita BENAR!
Betapa bahagianya kita.
“Alhamdulillah.” atau “Betapa beruntungnya saya.”

Ingat, teman-teman.
Setiap permasalahan PASTI ada penyelesaiannya.
Tapi hati-hati, selalu ada banyak pilihan lain yang bisa membuat kita salah.
Seperti kenapa diciptakannya soal pilihan berganda yang tak lain tak bukan adalah untuk mengecohkan jawaban kita.

Dan kenapa juga saya menulis hal-hal seperti ini?
Karena saya ingin memotivasi diri saya sendiri.

Ingat, ketika tidak ada lagi orang yang bisa memberimu motivasi,
Kamu masih punya dirimu sendiri,
Dan yang terpenting, kamu masih punya Allah.
Yang enggak akan pernah meninggalkanmu sendirian.

Tahukah teman-teman, bahwa setiap keputusan apapun yang kita buat,
Telah tertulis di lauh mahfuz
Jadi jangan pernah takut membuat keputusan.
Percayalah, cahaya Allah selalu mengalir di dalam setiap darah kita semua.
Yang artinya, Allah selalu bersama di dalam setiap keputusan atau tindakan yang kita ambil.

Nanti teman-teman sendirilah yang bisa merasakan.
Perbedaan keputusan dan tindakan yang kita ambil saat kita mengingat Allah dan saat kita tidak mengingat Allah.


Ayooo Semangat!



SHARE:

3.06.2010

Ciri-ciri orang yang tulus



Kalo lagi nulis tentang Mr. Bee, paling enak sambil dengerin Depapepe
Apalagi yang Wedding Bell. hehehe :D

***

Di sekolah terjadi percakapan singkat:
Nurul : Nita, lo harus tahu adik gue.
Saya : Kenapa Nurul?
Nurul : Dia bilang gini ke gue,

“Lo mba, kaya gue kalo suka sama orang itu yang tulus. Enggak mengharapkan dia suka sama kita. Gue tahu dia suka sama orang lain. Dia cerita ke gue, gue tetep support dia. Meskipun gue lagi berantem atau kesel sama dia, gue tetep ngucapin selamat ulang tahun ke dia. Gue enggak peduli mba, sebenci apapun dia ke gue.”

Saya : Ya Allah, Nurul. Itu keren.

***

Ternyata benar. Kedewasaan itu bukan dilihat dari umurnya. Tapi
dari bagaimana kita menyikapi persoalan.
Persoalan yang paling rumit itu cinta (ya allah kenapa jadi ngebahas cinta?)
Setiap orang PASTI minimal pernah merasakan rasa suka meski belum ke taraf cinta.
Mau orang se alim apapun. Pasti pernah. Karena itu sifat lahiriah manusia. Tapi tinggal bagaimana kita menyikapi perasaan itu.
At list, sebagai contoh. Adik dari teman saya itu, Nurul. Nurul pun mengakui kalau untuk soal perasaan pada kaum pria, adiknya lebih dewasa. Bukan berarti macam-macam. Tapi adiknya lebih banyak menasihatinya, seperti percakapan di atas.

Kadang yaa, saya saja harus mikir dua kali untuk sekedar mengucapkan selamat ulang tahun kepada orang yang saya suka.
Saya takut dia enggak balas, atau apa-apa.
Padahal sebenarnya kalau kita tulus, kita enggak akan peduli apa yang dia kasih ke kita. Dia balas atau enggak.

Ada pepatah atau apapun deh yang pas banget nih,
“Terkadang orang yang paling mencintai kita adalah orang yang tidak pernah mengatakannya.”

Karena orang-orang yang seperti itu, takut kita menjauh darinya.
Orang-orang seperti itu memang pengecut. Tapi serius deh, mereka benar-benar tulus mencintai kita, mereka enggak mau kita tahu.
Mereka enggak meminta apa-apa dari kita.
Tapi pertanyaanya adalah: ADA ENGGAK YAAA ORANG YANG SEPERTI ITU KE KITA?
Hahahaha.

Saya tahu nih ciri-ciri orang yang seperti itu:
(berdasarkan pengalaman saya :D bercanda)
1. dia enggak berani menatap matamu lama-lama. Sekalipun kalian berbicara cukup lama.
2. dia akan menjauh atau menghilang tiba-tiba saat ngeliat kamu sedang bersama pacarmu/orang yang kamu suka.
3. dia yang akan mendukung pendapatmu saat enggak ada yang mendukungmu.
4. dia ingat kata-kata mu bahkan yang kamu lupa kalau kamu pernah mengatakannya.
5. dia yang pertama mengangguk saat kamu berbicara.
6. dia juga enggak berani menatap mata pacarmu/orang yang kamu suka lama-lama.
7. dia akan menunduk sebentar (sepersekian detik) melihatmu pulang dengan pacarmu/orang yang kamu suka.
8. dia tahu warna kesukaanmu padahal kamu enggak pernah menonjolkan atau mengatakannya.
9. di rumahmu dia akan mengajak berbicara salah satu anggota keluargamu DULUAN.
10. dia selalu menyempatkan waktu untuk melihat pertandinganmu dari sudut yang enggak terlihat oleh mu.
11. dia yang pertama tersenyum saat kamu bermain dengan bagus.
12. saat orang-orang memberimu ucapan selamat, dia menghilang.

Hayoooooooooo siapa yang ada dipikiranmu???.
Perhatikan sekitarmu. Jangan-jangan ada orang disekitarmu yang bersikap seperti itu kepadamu.
Jangan ragu, dia benar-benar TULUS.
Semoga kalian berjodoh :)



SHARE:

TIPS FOR THE FUTURE



Minggu, 24 Januari 2010
Di depan peta besar DUNIA yang saya tempel tepat di dinding meja belajar saya.

Sekarang saya kelas XI atau 2 SMA di sebuah sekolah negeri. Artinya tahun depan aku akan mengikuti SPMB/ SNMPTN/ SIMAK UI/ UM UGM atau apapun deh. Tapi ada satu keinginan dalam hati kecil saya. Yaitu melanjutkan studi di luar negeri dengan gratis. Saya tidak main-main. Saya yakin saya harus mencoba.

DAFTAR RENCANA---PREPARE FOR THE FUTURE
Kalau saya atau teman-taman yang juga masih SMA ingin melanjutkan studi di luar negeri dengan GRATIS:
1. Mengikuti Olimpiade Sains

Nasional-International dan meraih medali emas.
2. Mengikuti tes seleksi Schoolarship yang diselenggarakan pemerintah atau lembaga penyedia beasiswa.
3. Mengikuti tes SAT untuk masuk universitas di USA dan mendaftar ke badan/lembaga penyedia beasiswa.

Faktor Pendukung yang harus saya dan teman-teman lakukan:
1. mempersiapkan diri untuk mengikuti tes TOEFL/IELTS.
2. banyak berlatih soal khususnya untuk subject seperti math, sains, dan english.
3. fokus dan berdoa terutama shalat dhuha dan tahajud.
4. membuat dokumen yang berisi copy-an dari akte kelahiran, piagam, sertifikat penghargaan, yang sudah di translate ke bahasa Inggris.
5. jangan takut untuk menghubungi dan mengirim email ke kakak-kakak Indonesia yang telah berhasil di luar sana.
6. mengirim surat ke kedutaan besar negara bersangkutan untuk mencari informasi ter-update.
7. rekam kata-kata penyemangat, tulis di selembar kertas dan tempel dimeja sekolah, di meja belajar, dan di dinding kamar.
8. visualisasikan semuanya dari awal kita mengikuti tes, keberangkatan kita di bandara sampai ruang kuliah kita nantinya sebelum tidur dan sebelum memulai belajar.


Dan saya akan meneriakkan dalam jurnal ini:
YAY! I GOT SCHOOLARSHIP!
(amin)

Dan tidak lama saya menulis artikel dalam jurnal saya ini:
SAYA BERHASIL MENJADI DOKTER KANDUNGAN!!!!
(amin amin amin) <----- GAGAL. Sekarang saya kuliah jurusan akuntansi, but never too old to dream a new dream :)

SHARE:
© Mettle in Perspective. All rights reserved.
Blogger Templates made by pipdig