5.08.2013

Narasi Evaluasi

Dalam sebuah lingkaran sederhana, saya diminta untuk menceritakan tentang sebuah ‘evaluasi’ yang pernah saya alami.

Hanya dua kalimat yang saya sebutkan. Saya ditertawakan. Kesempatan untuk ‘bercerita tentang evaluasi’ pun dipindahkan ke mulut teman yang lain.

Apa ada yang salah dengan pendapat saya soal ‘evaluasi’? Sehingga saya harus minum obat dan merasionalkan pikiran saya seperti yang diceletukkan oleh salah satu teman yang mendengar? Atau karena nada bicara saya yang tidak serius?

“Bagi saya, evaluasi membuat kita mengetahui keberadaan kita.” (teman-teman tertawa)

“Evaluator bisa melihat sisi yang tidak kita lihat.” (teman-teman tertawa lagi)

Tawa mereka sama sekali tidak menghibur saya tapi mengevaluasi diri saya sampai ke dalam hati.
***

Bagi saya, evaluasi membuat kita mengetahui keberadaan kita.

Ketika mengucapkan kalimat itu, seorang teman berusaha menyempurnakannya (di tengah
SHARE:
© Mettle in Perspective. All rights reserved.
Blogger Templates made by pipdig